• HOME
  • ABOUT ME
  • OLSHOP
  • VIDEO
  • DAF ISI BUKU

Rabu, 19 Februari 2014

Diagram Iso Candela Pada Photometri Penerangan Jalan

          Setelah kita bahas mengenai kurva koefisien utilisasi penerangan jalan, masih dalam pokok bahasan photometri, pada pertemuan kali ini kita lanjutkan dengan membahas mengenai kurva iso candela.  Sebuah diagram iso candela digunakan untuk menggambarkan pola cahaya yang dihasilkan oleh luminer. Diagram ini menunjukkan tepat plot atau garis tingkat footcandle yang sama pada bidang kerja dengan perlengkapan tetap pada ketinggian pemasangan yang telah ditentukan. Kurva iso candela untuk luminer kepala kobra dengan lampu HPS ditunjukkan seperti gambar di bawah ini.


Gambar 2. Kurva Iso Candela

          Setelah koefisien utiliti (CU) ditentukan, diagram iso candela dapat digunakan untuk menentukan nilai perawatan iluminasi minimum dan titik diskrit lain dalam sistem penerangan jalan.

Contoh Diagram Iso Candela :
          Sebelum menggunakan diagram iso candela, titik nilai perawatan iluminasi minimal yang diinginkan harus ditentukan. Untuk contoh, asumsikan 120 meter di sebelah kanan atau kiri dari posisi saat ini, adalah jarak membujur (longitudinal) di sepanjang jalan yang akan tergantung pada jarak tiang yang sebenarnya. Selanjutnya langkah-langkah berikut ini harus diikuti :
1. Masukkan diagram iso candela pada titik posisi luminer dan bergerak ke kiri ke rasio jarak membujur (longitudinal) untuk tinggi pemasangan. Dalam hal ini rasionya adalah 120 / 40 atau 3,0.

2. Jika diperlukan, bergerak ke atas atau ke bawah untuk mengoreksi posisi luminer yang tepat dalam kaitannya dengan titik tujuan (tidak ada koreksi untuk contoh di atas).

3. Baca faktor iluminasi langsung dari isobar, gunakan interpolasi jika diperlukan. Dalam hal ini, nilai akan menjadi 0,0125, nilai ini merupakan footcandle terkoreksi di lokasi yang diuji.

          Selanjutnya informasi tersebut akan digunakan untuk menentukan jarak dan desain standar yang tepat dalam menentukan ketinggian pemasangan luminer, yang akan dibahas secara rinci dalam pertemuan-pertemuan berikutnya, untuk itu ikuti dan simak terus bahasan dalam blog ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar